March 3, 2017

KETIKA ILMU TELAH TIADA

1:34 PM

KETIKA ILMU TELAH TIADA

Wahai saudaraku yang di rahmati oleh Allah ‘azza wajalla. Ketahuilah...
Ilmu dan kebodohan adalah dua hal yang saling bertolak belakang, keduannya  tidak akan pernah bercampur layaknya air dan api . jika kebodohan itu menyebar maka ilmu akan menghilang satu-demi satu sampai tidak tersisa lagi di muka bumi ini. Dan ketika ilmu telah hilang  dan kebodohan di jadikan raja maka ini merupakan tanda dekatnya hari kiamat ( akhir zaman ).

dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ.

“ Di antara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan.’” [ash-Shahiihain ]
[ Shahiih al-Bukhari, kitab al-‘Ilmu bab Raf’ul ‘Ilmi wa Zhuhuurul Jahli (I/178, al-Fath), dan Shahiih Muslim, kitab al-‘Ilmi bab Raf’ul ‘Ilmi wa Qabdhahu wa Zhuhuurul Jahli wal Fitan fi Aakhiriz Zamaan (XVI/222, Syarh an-Nawawi) ].

Al Imam Al-Bukhari pernah meriwayatkan dari Syaqiq, beliau berkata, “ِAku pernah bersama ‘Abdullah dan Abu Musa, keduanya berkata, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ.
‘Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan ada beberapa hari di mana kebodohan turun dan ilmu dihilangkan.’’
[ Shahiih al-Bukhari, kitab al-Fitan bab Zhuhuuril Fitan (XIII/13, al-Fath) ].

dari sahabat yang mulia Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيُقْبَضُ الْعِلْمُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ وَيُلْقَى الشُّحُّ وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ.

‘Zaman saling berdekatan, ilmu dihilangkan, berbagai fitnah bermunculan, kebakhilan dilemparkan (ke dalam hati), dan pembunuhan semakin banyak.’[ muslim ].
[  Shahiih Muslim, kitab al-Ilmi bab Raf’ul ‘Ilmi (XVI/222-223, Syarh an-Nawawi) ].

Ibnu Baththal berkata, “Semua yang terkandung dalam hadits ini termasuk tanda-tanda Kiamat yang telah kita saksikan secara jelas, ilmu telah berkurang, kebodohan nampak, kebakhilan dilemparkan ke dalam hati, fitnah tersebar dan banyak pembunuhan.” [ Fat-hul Baari (XIII/16) ].

Hilangnya ilmu di muka bumi ini bukan dengan di angkatnya ilmu itu sendiri dari orang yang alim ( yang memiliki ilmu ), akan tetapi hilangnya ilmu itu dengan di wafatkanya para ulama atau tidak di kenalnya para ulama yang jujur dan terpercaya , sehingga manusia lebih senang mengikuti dan mendengarkan perkataan orang-orang jahil yang lebih terkenal dan pandai di dalam berbicara.

Dijelaskan dalam hadits dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhuma, beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّـى إِذَا لَمْ يَبْقَ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوا، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا.

‘Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu sekaligus dari para hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika tidak tersisa lagi seorang alim, maka manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya, kemudian mereka akan memberikan fatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat lagi menyesatkan orang lain.’”
[ Shahiih al-Bukhari, kitab al-‘Ilmi, bab Kaifa Yuqbadhul ‘Ilmi (I/194, al-Fath), dan Shahiih Muslim, kitab al-Ilmi, bab Raf’ul ‘Ilmi wa Qabdhahu wa Zhuhuurul Jahli wal Fitan (XVI/223-224, Syarh an-Nawawi) ].

Al Imam An-Nawawi rahimahullah berkata, “Hadits ini menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan mencabut ilmu dalam hadits-hadits terdahulu yang mutlak bukan menghapusnya dari hati para penghafalnya, akan tetapi maknanya adalah pembawanya meninggal, dan manusia menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemutus hukum yang memberikan hukuman dengan kebodohan mereka, sehingga mereka sesat dan menyesatkan.”
[  Syarh an-Nawawi li Shahiih Muslim (XVI/223-224) ].

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengomentari ungkapan itu dengan perkataannya, “Yang jelas, sesungguhnya yang beliau saksikan adalah banyak disertai adanya (tanda Kiamat) yang akan datang menyusulnya. Sementara yang dimaksud dalam hadits adalah kokohnya keadaan itu hingga tidak tersisa lagi keadaan yang sebaliknya kecuali sangat jarang, dan itulah isyarat dari ungkapan “dicabut ilmu”, maka tidak ada yang tersisa kecuali benar-benar kebodohan yang murni. Akan tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan adanya para ulama, karena mereka saat itu adalah orang yang tidak dikenal di tengah-tengah mereka.” [ Fat-hul Baari (XIII/16) ].

Dan yang dimaksud dengan ilmu di dalam hadits – hadits yang disebutkan di atas adalah ilmu yang berkaitan dengan syari’at islam. Yaitu ilmu yang bersumber dari Al qur’an dan Sunnah. Waullahu a’lam bi showab.

Ditulis oleh Guru kami:
Al Ustadz Abu Jafar Kholil bin Hadiy Hafidzohulloh , Bekasi 2017

January 3, 2017

BERLIMPAHNYA HARTA KEKAYAAN UNTUK KAUM KAFIR

1:25 PM
ilustrasi

BERLIMPAHNYA HARTA KEKAYAAN UNTUK KAUM KAFIR

(Menjawab syubhat limpahan kekayaan bagi  si kafir dalam bingkai Al-Qur'an & Al-Hadist)


Ada sebuah artikel yang dikutip dan dibagikan di satu grup whatsapp keluarga yang cukup menarik untuk dikupas dengan harapan dapat memberikan manfaat untuk ana pribadi dan kaum mukmin pada umumnya.  Berikut ini kutipan artikelnya:

IMPOSSIBLE IS NOTHING
Dalam majalah Forbes terbaru, dirilis daftar 50 orang terkaya Indonesia. Namun di bawah ini saya hanya akan menampilkan 20 besar saja.
Daftar Orang Terkaya Indonesia 2016:
1. R. Budi dan Michael Hartono (Group Djarum dan BCA) – Rp 230 triliun
2. Susilo Wonowidjojo dan Keluarga (Gudang Garam) – Rp 95 triliun
3. Anthoni Salim dan Keluarga (Salim Group) – Rp 76 triliun
4. Eka Tjipta Widjaja dan Keluarga (Sinar Mas) – Rp 75 triliun
5. Sri Prakash Lohia (Indorama) - Rp 67 triliun
6. Chairul Tanjung (CT Corp) - Rp 66 triliun
7. Boenjamin Setiawan dan Keluarga (Kalbe Farma) - Rp 44 triliun
8. Tahir (Mayapada Group) - Rp 41 triliun
9. Murdaya Poo (JIExpo Kemayoran & Cipta Murdaya Group) - Rp 28 triliun
10. Mochtar Riady dan Keluarga (Lippo Group) - Rp 25 triliun
11. Theodore Rachmat (Triputra & Adaro Group) - Rp 24 triliun
12. Putera Sampoerna – Rp 24 triliun
13. Eddy Katuari (Wings) – Rp 23 triliun
14. Peter Sondakh (Rajawali Group) – Rp 22 triliun
15. Ciputra – Rp 21 triliun
16. Sukanto Tanoto (Paper One Pulp) – Rp 20 triliun
17. Rusdi Kirana (Lion Air Group) – Rp 19 triliun
18. Martua Sitorus (Wilmar International) – Rp 19 triliun
19. Eddy Kusnadi Sariaatmadja (SCTV & Indosiar) – 18 triliun
20. Ciliandra Fangiono (First Resource) – Rp 18 triliun
Angka-angka kekayaan 20 orang ini memang menggetarkan. Bagi mereka, harga tanah di Sudirman yang tembus Rp 250 juta per meter persegi sungguh bukan persoalan.
Ada 3 fakta mengejutkan yang bisa dipetik dari daftar 20 orang terkaya tersebut.
Super Rich Surprising Fact #1 : 90% dari 20 orang terkaya Indonesia adalah keturunan Tionghoa.
Benar, dari daftar di atas hanya 1 orang yang pengusaha pribumi yakni Chairul Tanjung. Satu lagi adalah keturunan India yakni Prakash Lohia (urutan 5). Bahkan Martua Sitorus (peringkat 18) bukan orang Batak. Dia warga China yang diberi kehormatan marga Batak.
Sisanya atau 90% orang terkaya di Indonesia adalah warga Tionghoa. Angka persentase ini juga berlaku untuk daftar 50 orang terkaya.
Fakta 90% orang terkaya di Indonesia adalah warga etnis Tionghoa adalah fakta yang amat menarik. Apalagi jika mengingat bahwa populasi mereka di Indonesia hanya sekitar 3%. Just incredible.
Melihat fakta fenomenal semacam itu, apa sebaiknya respon kita?
Saya tidak tahu dengan pikiran Anda, namun mungkin lebih bijak jika memilih respon seperti ini :  hmm, menarik faktanya. Bismilah saya akan belajar dari keunggulan mereka, dan bekerja keras supaya one day saya bisa sekaya mereka.
Think positive. Pelajari key success factors-nya dengan jernih, dan lalu berjuang untuk mereplikasi pencapaian yang amazing semacam itu.
Itulah mindset yang dulu mungkin juga dipegang oleh Chairul Tanjung. Daripada protes dan menyalahkan situasi, dia bekerja keras, dan akhirnya membuktikan bisa masuk dalam daftar 20 besar.
Prestasi yang amat impresif ini (3% populasi menduduki 90% orang terkaya se-Indonesia) selayaknya memacu siapapun warga Indonesia untuk juga bisa seperti mereka. Berjuang agar menjadi “super tajir” dan mampu menyediakan ratusan ribu lapangan kerja buat sesama.
Super Rich Surprising Fact #2 : Mantan Calo Jadi Miliuner
Dari daftar di atas, sebagian memang ada yang kaya karena warisan orang tua (contoh Anthony Salim dan Putra Sampoerna). Namun lebih banyak yang memulai dari nol dengan tenaga sendiri.
Eka Tjipta Wijaya memulai bisnisnya dengan cara yang sangat bersahaja : keliling sepeda di kota Makassar untuk jualan permen dan biskuit. Keliling naik sepeda ontel !! Kegigihan dan daya juang kelas dewa yang membuat dia jadi seperti sekarang.
Chairul Tanjung memulai bisnisnya sejak mahasiswa dengan jualan buku dan fotocopy catatan kuliah. Lalu keliling menawarkan kepada teman-temannya. Dia merangkak dari bawah.
Namun yang paling mengejutkan adalah pendiri Lion Air. Mungkin tak banyak yang tahu, Rusdi Kirana memulai karir usahanya sebagai calo tiket di Bandara Halim pada tahun 80-an. Jalan keliling di sekitar bandar, menjajakan tiket kepada calon penumpang dengan baju dekil.
Pelan-pelan usahanya maju : dari calo keliling menjadi agen penjualan tiket. Lalu di tahun 2000 ia beli satu pesawat bekas. Dan kini ia punya 200 pesawat Boeing terbaru, dengan kekayaan 19 triliun.
Impossible is nothing.
Kegigihan dan daya juang adalah kunci. Meski memulai dari nol, Anda bisa sukses asal punya daya resiliensi dan percaya akan “keajaiban rezeki”.
Anda bisa menjadi miliuner meski harus merangkak dari bawah : entah dari jualan biskuit sambil naik sepeda ontel, atau menjajakan tiket pesawat di jalanan berdebu kepada calon pelanggan.
Super Rich Surprising Fact #3 : 10% Menguasai 90%
50 orang yang mengisi daftar orang terkaya Indonesia itu mungkin menguasai hingga 90% aset ekonomi bisnis yang ada di tanah air. Itu sejalan dengan prinsip Pareto : di dunia ini selalu terjadi kecenderungan 10 – 20% populasi akan mengontrol 70 hingga 90% output. Seperti biasa, orang dengan mentalitas miskin dan mindset negatif akan langsung bicara blah-blah tentang ketimpangan sosial, kesenjangan-lah dan aneka bullshit lainnya.
Mereka seperti biasa juga akan mengumpat : yang kaya makin kaya dan blah-blah lainnya.
Tak ada yang salah dengan aneka respon semacam itu. Namun  apakah dengan memaki-maki kedaan, Anda akan menjadi miliuner?  Rasanya tidak. Ngomel-ngomel dan sok kritis (namun zero action) hanya akan membuat nasib kita terus berkubang dalam kenestapaan yang kelam.
Sebaliknya, orang dengan mentalitas kaya dan mindset positif akan komen seperti ini : hmm, amat menarik 10% orang terkaya menguasai 90% aset ekonomi. Bismilah, saya akan berjuang supaya menjadi yang 10%.
Agar saya bisa lebih banyak berbagi harta kepada yang lebih membutuhkan. Agar saya bisa memberikan dana Rp 100 milyar untuk membiayai pendidikan anak-anak kurang mampu. Syukur Anda bisa seperti orang terkaya dunia yaitu Bill Gates yang akan menyedekahkan 99% kekayaannya untuk amal kemanusiaan.
Yang muram adalah saat melihat fakta 10% orang terkaya menguasai 90% aset ekonomi bisnis, muncul banyak komentar nyinyir dan serba menyalahkan keadaan.
Ingat! ORANG dengan MENTALITAS KAYA SELALU akan THINK POSITIVE and TAKE ACTIONS (bukan sekedar complain)!
Orang sukses yang positif akan terus berjuang untuk membangun imperium bisnis yang kokoh, membuat produk yang "WOW" secara kreatif demi menciptakan aliran rezeki yang masif dan mencetak ribuan lapangan kerja.
DEMIKIANLAH, 3 fakta mengejutkan yang layak dipetik dari daftar orang terkaya Indonesia 2016.
*Be Rich. Be Wealth[truncated by WhatsApp]

Selesai dengan artikel diatas maka secara langsung antum dapat merangkum maksud dan tujuan dari artikel diatas, Lalu muncul pertanyaan baru yang harus dikeluarkan dari lubuk hati yang paling dalam: "BAGAIMANA ISLAM MEMANDANG FENOMENA TERSEBUT?" sehingga dalam menyikapi artikel diatas dibutuhkan keseimbangan dalam pemahamannya agar tidak tergelincir dalam LAUTAN DOSA sebagaimana yang dilakukan oleh QORUN.

Berikut ini ana kutip kajian Islam dalam menjawab fenomena tersebut:

Berikut ini teks pertanyaannya:
Kenapa orang-orang Non Muslim dan orang-orang yang lalai dalam Sholatnya kebanyakan mendapatkan harta yang melimpah? Kenapa minta kekayaan kepada ALLAH tidak langsung di dapat, sedangkan minta kekayaan kepada suatu tempat Pesugihan bisa langsung di dapat?
Pertanyan ini memberikan inspirasi bagi saya untuk mengangkat tema tulisan terkait masalah takdir. Kaidah penting yang harus dipahami, agar manusia tidak buruk sangka terhadap takdir Allah, Dzat yang Mahasuci dari segala kekurangan.
Kaidah penting dalam memahami takdir
Sebelumnya, perlu kami tegaskan, Anda perlu persiapan mental dan akal untuk memahami kaidah ini. Dalam banyak kesempatan kajian, ketika kaidah ini disampaikan, banyak di antara peserta yang bingung, mumetrdb (ra dong blas), atau bahkan nesu …. Lumrah, memang memahami kaidah ini seolah memaksakan hati kita untuk mengimani dua hal yang kelihatannya bertentangan. Ya, semoga saja di sini tidak banyak yang mengajukan pertanyaan.
Sebelum mencoba memahami kaidah ini, Anda perlu mendoktrin diri untuk berkeyakinan bahwa:
  1. Keadilan Allah itu mutlak sempurna, sehingga tidak ada perbuatannya yang zalim.
  2. Kekuasaan Allah mutlak sempurna, sehingga tidak ada peristiwa yang terjadi di luar kehendak dan takdir Allah.
  3. Ilmu atau pengetahuan Allah mutlak sempurna, sehingga tidak ada yang tidak Allah ketahui.
Kaidah yang kami maksudkan:
“Semua yang Allah kehendaki pasti Allah ciptakan, dan tidak semua yang Allah cintai Allah kehendaki.”
Tenang, Anda jangan bingung dahulu. Untuk memahami kaidah di atas dengan baik, kita perlu membedakan antara iradah dengan mahabbah, atau antara iradah kauniyah dengan iradah diniyah.
Pertama, iradah kauniyah–atau yang sering diistilahkan dengan “iradah“–adalah kehendak Allah untuk menciptakan dan mewujudkan sesuatu. Semua yang dikehendaki oleh Allah, pasti Dia ciptakan dan Dia wujudkan. Baik sesuatu yang Dia ciptakan itu Dia cintai atau tidak Dia cintai. Dengan kata lain, semua yang terjadi di alam raya ini, merupakan bagian dari iradah kauniyah Allah ta’ala.
Contohnya, Allah menciptakan malaikat dan semua orang saleh. Allah mencintai mereka karena mereka adalah makhluk yang taat. Allah juga menciptakan iblis dan semua orang kafir. Allah membenci mereka karena mereka adalah makhluk pembangkang, dan seterusnya.
Berikut ini kami cantumkan beberapa contoh ayat yang menunjukkan iradah kauniyah Allah:
1. Firman Allah, tentang perkataan Nabi Nuh ‘alaihis salam,
وَلاَ يَنفَعُكُمْ نُصْحِي إِنْ أَرَدتُّ أَنْ أَنصَحَ لَكُمْ إِن كَانَ اللّهُ يُرِيدُ أَن يُغْوِيَكُمْ هُوَ رَبُّكُمْ
Nasihatku tidak bermanfaat bagi kalian, jika aku ingin menasihati kalian. Sekiranya Allah hendak menyesatkan kalian, Dia adalah Tuhan kalian ….” (Q.S. Hud: 34)
Seorang ahli tafsir, Abdurrahman As-Sa’di, mengatakan, “Kehendak itu yang dominan. Jika Dia berkehendak untuk menyesatkan kalian, disebabkan kalian menolak kebenaran, maka nasihatku sama sekali tidak bermanfaat. Meskipun aku telah berusaha sekuat tenaga untuk menasehati kalian.” (Taisir Karimir Rahman, hlm. 381)
Sesuatu yang Allah kehendaki ini terjadi: kaum Nabi Nuh ‘alaihis salam tidak mau mengikuti dakwah beliau.
2. Contoh yang lain, firman Allah,
وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S. Ar-Ra’d:11)
Terjadilah perkara yang Allah kehendaki, meskipun Allah sangat membenci sikap mereka yang menolak kebenaran.
Anda tidak perlu bertanya, mengapa Allah menciptakan sesuatu, padahal sesuatu itu Dia benci. Tentang latar belakang, mengapa menciptakan makhluk demikian, itu bukan urusan kita.
Yang jelas, semua yang Allah ciptakan memiliki hikmah dan tidak sia-sia. Hanya saja, terkadang hikmah itu kita ketahui dan terkadang tidak kita ketahui. Karena itu, bagi Anda yang tidak mengetahui hikmah, jangan berusaha untuk menolak atau mempertanyakannya dengan nada menolak. Tunjukkanlah sikap yang pasrah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Singkat kata, kesimpulan dari penjelasan tentang iradah kauniyah adalah “Anda dipaksa untuk meyakini bahwa segala sesuatu dan peristiwa yang terjadi di alam ini, baik itu sesuatu yang baik atau sesuatu yang tidak baik, semua terjadi sesuai dengan kehendak Allah“. Tidak ada satu pun yang terjadi di luar kehendak Allah.
Kedua, iradah diniyah–bisa juga disebut “iradah syar’iyah“, atau sering juga disebut “al-mahabbah“–adalah kecintaan Allah terhadap sesuatu, meskipun sesuatu yang Dia cintai tidak diwujudkan atau diciptakan. Ketika sesuatu itu dicintai maka Allah memerintahkannya dan menjadikannya sebagai aturan syariat.
Misalnya, Allah mencintai ketaatan dan semua bentuk peribadahan kepada-Nya. Karena itu, Allah perintahkan hal ini dan Allah jadikan sebagai bagian dari agamanya. Meskipun Allah tidak menakdirkan semua makhluk-Nya melakukan hal ini. Terbukti dengan adanya banyak makhluk yang kafir, pembangkang, dan tidak menerima aturan Allah.
Contoh yang lain, Allah mencintai ketika semua umat manusia beriman. Karena itu, Allah perintahkan semua umat manusia untuk beriman. Meskipun demikian, Allah tidak menakdirkan seluruh makhluk-Nya beriman, karena tidak semua yang Allah cintai, Allah ciptakan.
Di antara contoh ayat yang menunjukkan iradah diniyah adalah:
1. Firman Allah,
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ
Sesungguhnya, Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan ….” (Q.S. An-Nahl:90)
Allah perintahkan perkara-perkara di atas, karena Allah mencintainya. Namun, tidak semua makhluk Allah takdirkan melaksanakan perintah tersebut.
2. Firman Allah,
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا
Sesungguhnya, Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.” (Q.S. An-Nisa:58)
Sebagaimana perintah di atas, tidak semua orang melaksanakan perintah ini, meskipun Allah mencintainya dan bahkan memerintahkannya, karena Allah tidak menakdirkan seluruh manusia melaksanakan perintah ini.
Demikian penjelasan singkat masalah takdir. Semoga penjelasan di atas tidak membuat Anda terlalu pusing untuk memahami takdir Allah. Namun, yang lebih penting di sini, kita mendapat sebuah kesimpulan bahwa tidak semua yang terjadi di alam ini diridhai dan dicintai oleh Allah. Dengan bahasa yang lebih tegas, tidak semua yang Allah ciptakan berarti Allah setuju atau Allah mencintainya, meskipun segala sesuatu yang ada di alam ini terjadi karena kehendak Allah ta’ala.
Dengan demikian, harta melimpah yang Allah berikan kepada manusia yang tidak taat, bukanlah tanda Allah mencintai mereka. Demikian pula, ketika ada orang yang mencari harta dengan cara pesugihan, kemudian Allah kabulkan keinginannya, bukanlah tanda bahwa Allah mengizinkan perbuatannya mencari harta dengan cara kesyirikan.
Kesimpulan ini dapat Anda analogikan untuk setiap kasus yang sama. Sebagian orang yang gandrung dengan ilmu “kanuragan islami” berdalih bahwa di antara bukti kalau ilmu itu datang dari Allah, ilmu itu bisa dipraktikkan dan berhasil. Jika Allah tidak setuju, tentunya Allah tidak akan mewujudkan keberhasilan paktik ilmu tersebut.
Sungguh aneh alasan ini! Untuk membantahnya, Anda bisa gunakan kesimpulan di atas.
Yang terakhir, saya tidak lupa mencantumkan FAQ penting terkait tulisan ini. Barangkali ada yang bertanya, apakah kaidah di atas termasuk prinsip ahlus sunnah dalam memahami takdir?
Jawabannya: Saya tegaskan, ya! Itulah akidah ahlus sunnah wal jamaah, akidah para shahabat dan para pengikutnya dalam memahami takdir dan ketatapan Allah ta’ala. Berikut ini pernyataan beberapa ulama ahlus sunnah, sebagai bukti untuk klaim di atas:
1. Imam Ibnu Abil Iz mengatakan,
والمحققون من أهل السنة يقولون : الإرادة في كتاب الله نوعان : إرادة قدرية كونية خلقية وإرادة دينية أمرية شرعية فالإرادة الشرعية هي المتضمنة للمحبة والرضى والكونية هي المشيئة الشاملة لجميع الموجودات
“Para ulama di kalangan ahlus sunnah mengatakan, ‘Iradah (kehendak Allah) dalam Alquran ada dua: iradah qadariyah kauniyah khalqiyah dan iradah diniyah amriyah syar’iyah. Adapun iradah syar’iyah adalah kehendak yang mengandung cinta dan ridha, sedangkan iradah kauniyah kehendak Allah yang meliputi semua makhluk yang ada.” (Syarh Aqidah Thahawiyah, 1:113)
2. Syekhul Islam Ibn Taimiyah mengatakan,
وقد ذكر الله في كتابه الفرق بين ” الإرادة ” و ” الأمر “…بين الكوني الذي خلقه وقدره وقضاه ؛ وإن كان لم يأمر به ولا يحبه …وبين الديني الذي أمر به وشرعه وأثاب عليه…
“Allah telah menyebutkan dalam kitab-Nya tentang perbedaan antara iradah dengan perintah …. Antara kauni, yang Allah ciptakan, Allah takdirkan, dan Allah tetapkan, meskipun tidak dia perintahkan dan tidak dia cintai … Antara ad-din, yang Allah perintahkan, Dia syariatkan, dan Allah berikan pahala bagi orang yang melaksanakannya ….” Kemudian beliau menyebutkan penjelasan tentang iradah kauniyah dan iradah syar’iyah. (Al-Furqan bayna Auliya Ar-Rahman wa Auliya Asy-Syaithan, hlm. 149)
Semoga bermanfaat. Allahu a’lam
Sumber Artikel : Pengusaha Muslim

December 7, 2016

SINGLE BOARD COMPUTER

2:41 PM

SINGLE BOARD COMPUTER
BOARD KOMPUTER MINI UNTUK ANEKA MODIFIKASI

بسم الله ارحمان ارحيم


Dunia Informasi Teknologi (IT) adalah dunia yang sangat dinamis dan terus berkembang sepanjang waktu. Modifikasi elektronika menjadi tren yang paling berkembang kedepan semenjak ide IoT (Internet of Things) menjadi bola salju yang terus menggelinding di dunia IT. 

Bagi penyuka/hobby dengan robotik dan atau modifikasi elektronika mungkin sudah terbiasa dengan istilah Single Board Computer, tapi bagi yang sekedar kenal atau hanya pernah mendengar istilah komputer super mini semacam Raspberry PI 1 / 2 dst, mungkin masih belum banyak tau bahwa sekarang ini (hingga tulisan ini ana buat) telah dibuat oleh Developer elektronika berbasis komputer jenis dan tipe single board computer lainnya, sudah populer duluan Raspberry PI

Masih ingat ana, tahun 2014 teman-teman ana yang ahli di bidang elektro menceritakan betapa RASPBERRY PI menjadi tren IT untuk modifikasi robotika bahkan SUPER COMPUTER. Ribet dan hanya orang ahli dibidangnya yang bisa handle??? Sepertinya lambat laun akan menjadi MITOS!! karena para Developer memanjakan para penyuka IT Non Programer Robotik bahkan orang umum (tentunya yang terbiasa dengan komputer HD dan SW) untuk ikut juga dapat meng-explore SINGLE BOARD COMPUTER ini. Mungkinkah???

Saat ini sudah dikembangkan Operating System pendukung Single Board Computer (SBC) dalam bentuk jadi berbasis Windows 10, Android Ver.4 hingga 5, Linux. Sehingga SBC dapat dijadikan seperti komputer pada umumnya untuk kegiatan harian dirumah maupun dikantor bahkan dilapangan namun tetap berukuran mini bahkan tidak lebih besar dari telapak tangan orang dewasa, Ma syaa Alloh.


Tahukah anta banyak ternyata tipe dan jenis lainnya dari kelompok Single Board Computer itu, dibawah ini ana telah kumpulkan infon-infonya (link website dan video trailer):

RASPBERRY
OFFICIAL WEBSITE : www.raspberrypi.org
VIDEO TRAILER :


LATTEPANDA
OFFICIAL WEBSITE : www.lattepanda.com
VIDEO TRAILER :


BANANA PI
OFFICIAL WEBSITE : www.banana-pi.org
VIDEO TRAILER :


UDOO
OFFICIAL WEBSITE : www.udoo.org/udoo-x86/
VIDEO TRAILER :


LEMAKER GUITAR
OFFICIAL WEBSITE : www.lemaker.org
VIDEO TRAILER :


C H I P
OFFICIAL WEBSITE : www.getchip.com 
VIDEO TRAILER :


UP BOARD
OFFICIAL WEBSITE : www.up-board.org
VIDEO TRAILER :


PINE64
OFFICIAL WEBSITE : www.pine64.org
VIDEO TRAILER :


PARALELLA
OFFICIAL WEBSITE : www.parallella.org
VIDEO TRAILER :


JAGUARBOARD
OFFICIAL WEBSITE : www.jaguarboard.org
VIDEO TRAILER :


NANOPC
VIDEO TRAILER :


HUMMINGBOARD
VIDEO TRAILER :


PHIDGETSBC3
OFFICIAL WEBSITE : www.phidgets.com
VIDEO TRAILER :


ORANGE PI
OFFICIAL WEBSITE : www.orangepi.org
VIDEO TRAILER :


ODROID-XU4
VIDEO TRAILER :

Akhirnya tidak ada salahnya kita juga turut serta mengenal dan bahkan turut meng-explore teknologi terbaru ini dan bahkan dapat dijadikan peralatan tambahan untuk membantu menyebarkan dakwah As-Sunnah, bagaimana caranya??? Explore it first.

Semoga bermanfaat, Wassalaamu'alaykum.

Admin

October 25, 2016

Adab Dan Hukum Di Sosial Media

10:30 AM
sosmed
illustrasi

Adab Dan Hukum Di Sosial Media

Ustadz Nuzul Dzikri, Lc
Selasa, 24 Muharram 1438H / 25 Oktober 2016M
BimbinganIslam.com

==================================================================
Untuk mendengarkan rekaman suara dari kajian tematik ini, 
silahkan Download disini
Link Audio: bit.ly/BiAS-NZ-SosMed-02
=================================================================
Assalāmu'alaikum warahmatullāhi wabarakātuh.

Bapak-bapak, ibu-ibu, rekan-rekan ikhwan dan akhwat yang saya muliakan.
Kita akan berbicara tentang adab dan hukum yang berkaitan dengan sosial media.

Salah satu ulama besar pada hari ini, Syaikh Shalih Alu Syaikh, ketika beliau menjelaskan tentang tanda-tanda hari kiamat, beliau menjelaskan bahwa tidak semua tanda-tanda hari kiamat itu negatif.
OK, Dajjal negatif, Yajuj Majuj negatif, durhaka kepada orang tua negatif, banyaknya kasus pembunuhan negatif.

Tapi tidak semuanya negatif dan salah satunya adalah netral yaitu fenomena yang sedang kita alami pada hari ini.
Sebagaimana definisinya adalah media. Sebagaimana pisau adalah media atau alat untuk memotong maka sosmed adalah media yang bisa membawa kita ke surga atau membawa kita ke neraka.
Yang bisa kita gunakan untuk mendapat nikmat kubur atau kita gunakan untuk mendapatkan adzab kubur.

Sosmed adalah pedang bermata dua.

Oleh karena itu, seorang muslim yang hidupnya saat ini tidak bisa dipisahkan dengan media sosial, dia harus tahu adab dan hukum yang berkaitan dengan media yang satu ini.
Kita akan bahas dengan penuh keterbatasan. Namun semoga yang sedikit ini diberkahi Allāh Subhanahu Wa Ta'ala.
Sebelum kita menggunakan sosmed, sebelum kita gunakan media-media tersebut, sebelum kita berinteraksi, sebelum kita memainkan gadget kita:

(1) Point yang pertama: BAGI WAKTU DENGAN PROPORSIONAL

Hendaknya kita pahami bahwa Islam menuntut kita membagi waktu dengan proporsional.
Menggunakan gadget atau menggunakan sosmed itu boleh selama postif tapi kita harus tahu waktunya, karena kita dituntut untuk membagi waktu secara proporsional.

Nabi shālallahu 'alayhi wassalam menyatakan:

إِنَّ لِرَبِّكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَلِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَلأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، فَأَعْطِ كُلَّ ذِي حَقٍّ حَقَّهُ. 

"Sesungguhnya Rābbmu punya hak (yang harus engkau tunaikan), dan dirimu itu punya hak, dan keluargamu (istri kita, anak-anak kita, atau yang ibu-ibu, suaminya, anaknya) itu punya hak. Maka berikanlah setiap orang dan semua pihak, haknya masing-masing."
(HR Bukhari nomor 1832 versi Fathul Bari nomor 1968)

Ini salah satu penyakit sosmed yang paling parah, yaitu waktu kita habis.
Suami pulang, istri masih asyik saja dengan facebooknya atau gamenya.
Nabi mengatakan bahwa Rābb kita punya hak.
Silahkan berteman di jejaring sosial, tapi ingat Allāh punya hak, istri punya hak, suami punya hak, anak-anak punya hak, semua punya hak yang harus kita tunaikan.

Tahu tidak, hadits Bukhari ini, Nabi sampaikan kepada siapa?
Pertama kali nabi sampaikan hadits itu kepada siapa sih ?
Kepada Abu Darda, masya Allah.
Ada apa dengan Abu Darda? Apa beliau punya facebook?
Beliau over dalam beribadah. Istrinya tidak pernah disentuh. Siang puasa, malam qiyamul lail dari ba'da isya sampai menjelang subuh.
Akhirnya dinasehati sama Salman. Abu Darda tidak terima, lapor kepada Nabi shālallahu 'alayhi wassalam. Lalu Nabi mengatakan:

 صَدَقَ سَلْمَانُ 

"Yang benar itu Salman."

Lalu Nabi mengatakan hadits di atas:
"Sesungguhnya Rābbmu punya hak (wahai Abu Darda)."
[Terlalu bersemangat beribadah itu bagus tapi jangan lupa, tubuhmu itu juga punya hak. Harus tidur. Tidak bisa qiyamul lail dari ba'da isya sampai subuh setiap hari, itu tidak bisa, harus tidur.]
"Dan istrimu, anak-anak mu punya hak."
[Punya hak disapa, dibelai, diajak bicara, bercanda, main sama anak, itu punya hak. Jangan hanya shālat terus].
Maka berikanlah setiap pihak hak nya masing-masing.
[Itu yang dikritik, yang keranjingan shālat lail].

Bagaimana kalau Nabi melihat bagaimana kita berinteraksi dengan gadget kita?
Saya ingin tanya, kalau kita evaluasi diri yang paling sering kita pegang gadget kita atau tangan istri kita?
Jangan-jangan nikah bertahun-tahun tidak pernah gandengan tangan ini.
Itu baru istri loh. Kita belum bicara mushaf, kita belum bilang kitab shāhih Bukhari, kita belum bicara kita shāhih Muslim, kita belum bicara kitabul tauhid.

Prioritas orang lebih asyik dengan gadgetnya.
Mana yang lebih sering kita pegang? Gadget kita atau kita pegang tangan mungil anak kita?
Itu semua punya hak.
Kalau shālat saja tidak bisa dijadikan alat untuk menjustifikasi seseorang yang tidak menunaikan hak keluarganya. Bagaimana sosmed yang ada ditengah-tengah kita sekarang?

Coba kita renungkan, kita tuh ngapain sih hidup ini?
Apakah kita pegang mushaf seperti kita pegang gadget kita?
Pembagian waktu itu penting. Karena kita akan ditanya oleh Allāh Subhanahu wa Ta'ala.
Silahkan bersosial dengan media-media yang ada. Tapi jangan lupakan shālat, jangan lupakan menuntut ilmu. Waktu ini penting.

الوقت كالسيف إن لم تقطعه قطعك

"Waktu itu ibarat pedang. Kalau anda tidak tebas dia, dia akan tebas anda."

Kita akan ditanya oleh Allāh. Tadi haditsnya sudah dibacakan. Kaki ini tidak akan beranjak dari sisi Allāh sampai kita ditanya tempat perkara, waktu kita, kita habiskan untuk apa.
Lalu dalam riwayat masa muda kita, kita habiskan untuk apa.
Ini kan pengulangan dan penekanan, karena masa muda bagian dari waktu hidup kita. Itu ditanya sama Allāh.
Dan istri kita akan nuntut pada hari kiamat, suami kita akan nuntut pada hari kiamat. Anak-anak ketika kurang perhatian, papanya sibuk dengan gadgetnya, mamanya sibuk dengan gadgetnya, dia akan tuntut kita pada hari kiamat kelak.
Maka gunakan semestinya. Silakan punya group, tapi jangan terlalu banyak aktif di group, dan juga tidak jelas. Ketika dicek cuma ha ha hi hi. Untuk apa ?

Padahal Nabi shālallahu 'alayhi wassalam mengatakan:

 وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ 

"Jangan terlalu banyak ketawa, kalau banyak ketawa itu akan mematikan hati." (HR Tirmidzi 2305)

Nabi, kan mengatakan dalam hadits Tirmidzi nomor 2317:

مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ اَلْمَرْءِ, تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ

"Salah satu tanda baiknya Islam seseorang (salah satu ciri kwalitas agama kita itu bagus), kita meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat."

Jadi, kalau obrolan di group sudah tidak jelas apalagi cendrung haram, cut, selesai.
Kalau cuman kasih jempol doang, buat apa habis-habisin waktu. Jangan habiskan waktu.
Salah satu tanda kebaikan seseorang dia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi akhiratnya atau bagi dunianya.
Prioritas orang habis satu jam, dua jam hanya untuk di group satu, di group dua, di group tiga, di group empat. Boleh, tapi dilihat proporsional tidak.
Hasan Al Basri pernah berkata:

من علامة إعراض الله تعالى ، عن العبد أن يجعل شغله فيما لا يعنيه 

"Salah satu tanda Allāh berpaling dari seseorang (Allāh berpaling dari kita), Allāh akan biarkan kita sibuk ngurusin hal-hal yang tidak bermanfaat bagi kita."

Jadi, kalau pekan ini kita evaluasi, waktu kita kebanyakan yang tidak bermanfaat dan mayoritas habis buat sosmed, maka itu menunjukan Allāh berpaling dari kita.
Kita ditinggalkan oleh Allāh, kita tidak diberikan hidayah oleh Allāh, kita tidak diberikan taufik oleh Allāh Subhanahu Wa Ta'ala.

Allāh biarkan dia sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat.
__________
Info Program Cinta Sedekah Bulan ini :
1. Pendirian Rumah Tahfidz di 5 Kota
2. Membantu Operasional Radio Dakwah di 3 Kota

📦 Salurkan Infaq terbaik anda melalui
| Bank Syariah Mandiri Cab. Cibubur
| No. Rek : 7814500017
| A.N : Cinta Sedekah (infaq)
| Konfirmasi Transfer :
+62878-8145-8000

Hidup Berkah dengan Cinta Sedekah
🌎www.cintasedekah.org
📺 youtu.be/P8zYPGrLy5Q

October 24, 2016

[AUDIO] BEDAH DISERTASI S3 AL-USTADZ DR. FIRANDA ANDIRJA, MA.

11:31 AM

[AUDIO] Membantah Da'i-da'i Pluralisme yang Menggunakan Al-Qur'an dan As-Sunnah

Disampaikan oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja, di Universitas Islam Madinah


Faham sesat Pluralisme Agama di Indonesia tidak hanya disebarkan oleh kalangan pinggiran saja, melainkan sudah dimonopoli oleh "kalangan berpendidikan tinggi, tokoh-tokoh agama",
Silahkan dengarkan dengan meng-klik Play Control Audio ini:

Bedah Disertasi S3 Doktoral (telah mengantar beliau Al-Ustadz DR. Firanda Andirja hafidzohulloh mendapatkan nilai dengan predikat  Cum Laude Summa Cum Laude) di Universitas Islam Madinah khusus berbahasa Indonesia, sangat penting untuk didengar agar menjadi benteng bagi umat Islam untuk selalu berhati-hati dengan faham sesat pluralisme.

Sebagai referensi tambahan, kami cantumkan Fatwa MUI tentang Kesesatan Faham Pluralisme:

KEPUTUSAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONEISA
Nomor : 7/MUNAS VII/MUI/II/2005
Tentang
PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1246 H. / 26-29 Juli M.;
MENIMBANG :
  1. Bahwa pada akhir-akhir ini berkembang paham pluralisme agama, liberalisme dan sekularisme serta paham-paham sejenis lainnya di kalangan masyarakat;
  2. Bahwa berkembangnya paham pluralisme agama, liberalisme dan sekularisme serta dikalangan masyarakat telah menimbulkan keresahan sehingga sebagian masyarakat meminta MUI untuk menetapkan Fatwa tentang masalah tersebut;
  3. Bahwa karena itu , MUI memandang perlu menetapkan Fatwa tentang paham pluralisme, liberalisme, dan sekularisme agama tersebut untuk di jadikan pedoman oleh umat Islam.

MENGINGAT :
  1. Firman Allah :
    Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan terima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (QS. Ali Imaran [3]: 85)

Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam (QS. Ali Imran [3]: 19)

Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. (QS. al-Kafirun [109] : 6).
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS. al-Azhab [33:36).
  1. Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS. al-Mumtahinah [60]: 8-9).
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenimatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan. (QS. al-Qashash [28]: 77).

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta. (terhadap Allah). (QS. al-An’am [6]: 116).

Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (Q. al-Mu’minun [23]: 71).
  1. Hadis Nabi saw :
    1. Imam Muslim (w. 262 H) dalam Kitabnya Shahih Muslim, meriwayatkan sabda Rasulullah saw :
      ”Demi Dzat yang mengu
      asai jiwa Muhammad, tidak ada seorangpun baik Yahudi maupun Nasrani yang mendengar tentang diriku dari Umat Islam ini, kemudian ia mati dan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa, kecuali ia akan menjadi penghuni Neraka.” (HR Muslim).
    2. Nabi mengirimkan surat-surat dakwah kepada orang-orang non-Muslim, antara lain Kaisar Heraklius, Raja Romawi yang beragama Nasrani, al-Najasyi Raja Abesenia yang beragama Nasrani dan Kisra Persia yang beragama Majusi, dimana Nabi mengajak mereka untuk masuk Islam. (riwayat Ibn Sa’d dalam al-Thabaqat al-Kubra dan Imam Al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari).
    3. Nabi saw melakukan pergaulan social secara baik dengan komunitas-komunitas non-Muslim seperti Komunitas Yahudi yang tinggal di Khaibar dan Nasrani yang tinggal di Najran; bahkan salah seorang mertua Nabi yang bernama Huyay bin Aththab adalah tokoh Yahudi Bani Quradzah (Sayyid Bani Quraizah). (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).

MEMPERHATIKAN : Pendapat Sidang Komisi C Bidang Fatwa pada Munas  VII MUI 2005.
Dengan bertawakal kepada Allah SWT.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : FATWA TENTANG PLURALISME AGAMA DALAM PANDANGAN ISLAM
Pertama : Ketentuan Umum
Dalam Fatwa ini, yang dimaksud dengan
  1. Pluralisme agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relative; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga.
  2. Pluralitas agama adalah sebuah kenyataan bahwa di negara atau daerah tertentu terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup secara berdampingan.
  3. Liberalisme adalah memahami nash-nash agama (Al-Qur’an & Sunnaah) dengan menggunakan akal pikiran yang bebas; dan hanya menerima doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal pikiran semata.
  4. sekualisme adalah memisahkan urusan dunia dari agama hanya digunakan untuk mengatur hubungan pribadi dengan Tuhan, sedangkan hubungan sesame manusia diatur hanya dengan berdasarkan kesepakatan sosial.
Kedua : Ketentuan Hukum
  1. pluralism, Sekualarisme dan Liberalisme agama sebagaimana dimaksud pada bagian pertama adalah paham yang bertentangan dengan ajaran agama islam.
  2. Umat Islam haram mengikuti paham Pluralisme Sekularisme dan Liberalisme Agama.
  3. Dalam masalah aqidah dan ibadah, umat islam wajib bersikap ekseklusif, dalam arti haram mencampur adukan aqidah dan ibadah umat islam dengan aqidah dan ibadah pemeluk agama lain.
  4. Bagi masyarakat muslim yang tinggal bersama pemeluk agama lain (pluralitas agama), dalam masalah social yang tidak berkaitan dengan aqidah dan ibadah, umat Islam bersikap inklusif, dalam arti tetap melakukan pergaulan sosial dengan pemeluk agama lain sepanjang tidak saling merugikan.
Ditetapkan di: Jakarta
Pada tanggal: 22 Jumadil Akhir 1426 H.
29 Juli 2005 M
MUSYAWARAH NASIONAL VII
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Pimpinan Sidang Komisi C Bidang Fatwa Ketua, Sekretaris,
K.H. MA’RUF AMIN HASANUDIN

Semoga bermanfaat.