August 27, 2016

Nasehat Syaikh Hamid Akram Al-Bukhory - hafizhahullah

Nasehat Syaikh Hamid Akram Al-Bukhory - hafizhahullah.


Saat menunggu hidangan makan siang di Ciwidey, syaikh Hamid memberi nasehat pada kawan-kawan panitia yang turut menyertai beliau:

"Ya syabaab....Iltizam dan Istiqomah dengan sunnah tidaklah cukup.Ikut terlibat dalam kepanitiaan kajian juga belumlah cukup.Kalian harus belajar dan belajar [maksudnya belajar agama], karena *ilmu adalah senjata yang akan membentengi kalian dari fitnah* [maksudnya ujian/cobaan].Jangan mengira bahwa saat kita duduk disamping orang berilmu lantas kita juga sama seperti mereka.Belajarlah wahai ikhwaan.. Karena tugas pemuda setelah ia berhijrah adalah belajar.Aku tak meminta kalian untuk masuk fakultas agama, tapi tetap belajarlah meskipun kalian kuliah difakultas umum. Sebagai motifasi, aku ingin mengabarkan pada kalian bahwa_para pengajar Al-Quran dan Ahli qiroat di masjid Nabawi kebanyakan bukan lulusan fakultas Al-Quran. Mereka justru lulusan Fakultas Kedokteran dan Tehnik. Ku harap kalian juga bisa mengikuti jejak mereka_".
Ciwidey 18-10-1437 H
ACT El-Gharantaly
https://www.instagram.com/p/BJaUxH0DUCv/
_______________________________________________________________________
*Biografi singkat Syaikh al-Musnid al-Muhaddits al-Muqri’ Hamid Akram al-Bukhari -hafizhahullah-*
Nama beliau adalah Abu Abdirrahim Hamid bin Ahmad bin Akram bin Sayyid Mahmud bin Ali al-Bukhari al-Madani.
Syaikh Hamid merupakan ulama keturunan Bukhara Uzbekistan, negeri Imam Al-Bukhory -rahimahullah-
Syaikh Hamid lahir di Madinah pada 18 Rajab 1387 H.
Beliau menghafal Al-Qur’an di bawah bimbingan Syaikh Islam Ahmad Hafizh hingga menamatkannya pada tahun 1397 H.
Di dunia periwayatan beliau dikenal  sebagai Musnid (seorang yang memiliki banyak sanad) dan juga Muqri’ (orang menguasai berbagai qira’at) yang diburu para penuntut ilmu di seantero dunia.
Beliau sering mengadakan rihlah ke luar negeri untuk menuntut lmu dari para ulama. Tercatat lebih dari 300 ulama baik dari Mekkah, Madinah, Yaman, Syam, Maroko, India, Pakistan, dll yang pernah menjadi guru beliau.
Di antara guru beliau yang masyhur di bidang qira’at adalah Syaikh al-Muqri’ Muhammad bin Abdul Hamid al-Sakandari, qari’ dengan sanad yang tinggi dari jalur al-Thayyibah. Kepadanya, beliau mengkhatamkan Alqur’an dengan qira’at ‘asyr dan juga membaca beberapa matan.
Beliau juga meriwayatkan kutubsittah dan muwatto’ dengan sama’i dan ijazah kepada beberapa musnid dunia. Diantaranya kepada mereka yang memiliki sanad paling tinggi di dunia saat ini.
Guru beliau di bidang fikih adalah ahli fiqih madzhab hambali masa kini yaitu al-Faqih al-Qadhi ِAbdullah bin Abdul Aziz bin Aqil -rahimahullah-. Selain itu beliau juga berguru kepada fuqoha madzhab fikih lainnya selain madzhab hambali yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Di antara ulama besar yang majelisnya pernah dihadiri olehnya adalah:
-Syaikh Bin Baz
-Syaikh Ibn Utsaimin
-Syaikh Athiyah Salim.
Beliau juga membaca kepada sejumlah ulama tersohor dunia semisal Abul Hasan al-Nadwi, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri -rahimahumullah-.
Demikian juga beliau juga melayani ratusan pentuntut ilmu yang ingin membaca kepadanya, baik kitab hadits maupun  qira’at. Selain itu beliau juga didapuk sebagai salah satu pengajar di Masjid Nabawi.
Di mata para ulama dan penuntut ilmu  Syaikh Hamid Akram dikenal sebagai seorang ulama yang mumpuni diberbagai disiplin ilmu, di antaranya fikih, hadits dan qira’at.
Di antara karya beliau adalah
-Ijabatun Nasik ila Ahkami Manasik, -Laqt Durar minal Asanidil Gharar,
-Almujtaba min Laqt Durar, dan
-Tahqiq Syarh Syatibiyah Mula al-Qari, dll.
Sumber biografi diringkas dari http://bbg-alilmu.com/archives/18999